Patofisiologi Kejang Pdf

Posted on  by  admin
Patofisiologi Kejang Pdf Average ratng: 4,3/5 976 votes

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kejang demam merupakan gangguan transien pada anak-anak yang terjadi bersama’an dengan demam. Keadaan ini merupakan salah gangguan neurologis yang paling serimg dijumpai pada kanak-kanak dan menyerang sekitar 4% anak.Kebanyakan serangan kejang demam terjadi setelah usian 6bulan dan biasanya sebelum usia 3 tahun dengan peningkatan frekuensi serangan pada anak-anak yang berusia kurang dari 18 bulan. Kejang demam jarang terjadi setelah usia 5 tahun. Sebagian besar kejang demam merupakan kejang generalisata dan berangsung kurang dari 5 menit.(Wong,2008:1260) B. RUMUSAN MASALAH 1.

Pengeluaran prostaglandinternyata akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus.Sebagai kompensasinya, hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik patokansuhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin tersebut merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil.

Askep kejang demam 1.pdf. Home; askep kejang demam 1.pdf. Mengetahui tanda dan gejala kejang demam. REFERAT KEJANG DEMAM. ASKEB KEJANG DEMAM. Free download mp3 suara lovebird. 2 PENDAHULUAN Kejang merupakan gejala yang timbul dari efek langsung atau tidak langsung dari penyakit sistem saraf pusat ( SSP ). Obat – obat yang digunakan untuk terapi. Kejang merupakan masalah neurologic karena lepas muatan proksimal yang berlebihan dari suatu populasi neuron yang sangat mudah terpicu. 2.2.3 Patofisiologi Kejang.

Setelah kejang berhenti Bila kejang berhenti dan tidak berlanjut, pengobatan cukup dilanjutkan dengan pengobatan intermitten yang diberikan pada anak demam untuk mencegah terjadinya kejang demam. Obat yang diberikan berupa: 1. Antipiretik   Parasetamol atau asetaminofen 10-15 mg/kgBB/kali diberikan 4 kali atau tiap 6 jam. Berikan dosis rendah danpertimbangkan efek samping berupa hiperhidrosis. Ibuprofen 10 mg/kgBB/kali diberikan 3 kali 1. Antikonvulsan   Berikan diazepam oral dosis 0,3-0,5 mg/kgBB setiap 8 jam pada saat demam menurunkan risiko berulangnya kejang, atau Diazepam rektal dosis 0,5 mg/kgBB/hari sebanyak 3 kali perhari 3. Bila kejang berulang Berikan pengobatan rumatan dengan fenobarbital atau asam valproat dengan dosis asam valproat 15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis, sedangkan fenobarbital 3-5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis.

Intervensi: 1). Jauhkan benda – benda yang ada disekitar klien. Kaji posisi lidah, pastikan bahwa lidah tidak jatuh ke belakang, menyumbat jalan nafas.

Kejang demam bisa diakibatkan oleh infeksi ekstrakranial seperti ISPA, radang telinga, campak, cacar air. Dalam keadaan demam, kenaikan suhu tubuh sebesar 10C pun bisa mengakibatkan kenaikan metabolisme basal yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan sebesar 10 – 15% dan otak sebesar 20%. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka anak akan kejang. Umumnya kejang tidak akan menimbulkan dampak sisa jika kejang tersebut berlangsung kurang dari 5 menit tetapi anak harus tetap mendapat penanganan agar tidak terjadi kejang ulang yang biasanya lebih lama frekuensinya dari kejang pertama. Timbulnya kejang pada anak akan menimbulkan berbagai masalah seperti resiko cidera, resiko terjadinya aspirasi atau yang lebih fatal adalah lidah jatuh ke belakang yang mengakibatkan obstruksi pada jalan nafas.

Untuk menentukan jumlah sampelnya penulis berpedoman pada kaidah yang dikemukakan oleh Arikunto “Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika subyeknya lebih besar dapat di ambil 10-15% atau 20-25% (1993:120). Contoh skripsi pai kuantitatif lengkap.

Patofisiologi Kejang Demam

(Meadow & Simon, 2005:113) Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yaitu 38 o C yang sering di jumpai pada usia anak dibawah lima tahun. KLASIFIKASI 1. Kejang demam kejang demam sederhana yaitu kejang berlangsung kurang dari 15 menit dan umum. Jenis ini muncul tanpa gangguan kesadaran. Pergerakan konvulsif secara dominan hanya memengaruhi satu area. Aktivitas kejang dapat fokal kemudian menyebar pada batang tubuh dan menjadi menyeluruh (kejang jacksonian).

Pergerakan konvulsif secara dominan hanya memengaruhi satu area. Aktivitas kejang dapat fokal kemudian menyebar pada batang tubuh dan menjadi menyeluruh (kejang jacksonian). Kadang-kadang kejang diikuti oleh kelemahan sementara pada anggota badan yang terlibat (paralisis Todd). Kejang kompleks Fenomena motorik, sensorik, atau emosional muncul sendiri-sendiri atau bergabung satu sama lain/ bersamaan dengan kesadaran yang terganggu, Diagnosis dipastikan dengan EGG yang umumnya menunjukan letupan dari lobus temporal. Kejang kompleks berlangsung lebih dari 15 menit, fokal atau multiple (lebih dari 1 kali dalam 24jam).

Kejang Demam adalah keadaan yang paling dikawatirkan para orang tua saat anak mengalami demam yang tinggi. Kejang karena demam terebut seringkali terjadi pada usia anak tertentu. Kejadian kejang demam pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun hampir 2 – 5%. Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu (suhu rektal lebih dari 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (di luar rongga kepala). Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak yang biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun berhubungan dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu.

We are guilty of many errors and many faults. But our worst crime is abandoning the children, neglecting the fountain of life.

Kaji saat timbulnya demam. Berikan penjelasan pada keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan masukan cairan 1,5 liter / 24 jam. Beri kompres dingin terutama bagian frontal dan axila. Kolaborasi dalam pemberian terapi cairan dan obat antipiretik. Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan ( orang tua ) tentang kondisi, pengobatan, aktifitas, kejang selama perawatan.

Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan. Pada tingkat tertentu demam merupakan bagian dari pertahanan tubuh antara lain daya fagositosis meningkat dan viabilitas kuman menurun, tetapi dapat juga merugikan karena anak menjadi gelisah, nafsu makan dan minum berkurang, tidak dapat tidur dan menimbulkan kejang demam. Orang tua mengira bahwa bila tidak diobati, demam anaknya akan semakin tinggi. Kepercayaan tersebut tidak terbukti berdasarkan fakta.

Anak sering hilang kesadaran saat kejang 4 3. Kepala anak seperti terlempar ke atas, bola mata naik ke atas, tungkai dan lengan mulai kaku, bagian tubuh anak menjadi berguncang. Kulit pucat dan mungkin menjadi biru (Dewanto, 2009:93) (Eveline & Nanang, 2010:124) E. PATOFISIOLOGI Kejang adalah manifestasi klinis khas yang berlangsung secara intermitten dapat berupa gangguan kesadaran, tingkah laku, emosi, motorik, sensorik, dan atau otonom yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik yang berlebihan di neuron otak. Mekanisme dasar terjadinya kejang adalah peningkatan aktifitas listrik yang berlebihan pada neuron-neuron dan mampu secara berurutan merangsang sel neuron lain secara bersama-sama melepaskan muatan listriknya.

Kepala anak seperti terlempar ke atas, bola mata naik ke atas, tungkai dan lengan mulai kaku, bagian tubuh anak menjadi berguncang. Kulit pucat dan mungkin menjadi biru (Dewanto, 2009:93) (Eveline & Nanang, 2010:124) E. PATOFISIOLOGI Kejang adalah manifestasi klinis khas yang berlangsung secara intermitten dapat berupa gangguan kesadaran, tingkah laku, emosi, motorik, sensorik, dan atau otonom yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik yang berlebihan di neuron otak. Mekanisme dasar terjadinya kejang adalah peningkatan aktifitas listrik yang berlebihan pada neuron-neuron dan mampu secara berurutan merangsang sel neuron lain secara bersama-sama melepaskan muatan listriknya. Hal tersebut diduga disebabkan oleh kemampuan membran sel sebagai pacemaker neuron untuk melepaskan muatan listrik yang berlebihan, berkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter asam gama amino butirat (GABA )atau meningkatnya eksitasi sinaptik oleh transmiter asam glutamate dan aspartat melalui jalur eksitasi yang berulang. (Kania, Nia:2007) 5 F. PATHWAY Infeksi bakteri virus & parasit Reaksi inflamasi Rangsang mekanime biokimia Gg.

Mengetahui dan memahami pathway pada penyakit kejang demam. Mengetahui dan memahami patofisiologi pada penyakit kejang demam. Mengetahui penatalaksanaan gawat darurat pada kejang demam 2 BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI Kejang demam merupakan gangguan transien pada anak-anak yang terjadi bersamaan dengan demam.(Wong,2008:1260) Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (rektal lebih dari 38o C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.(Febry & Marendra,2010:39) Kejang demam merupakan suatu kejang yang terjadi pada usia antara 3 bulan hingga 5 tahun yang berkaitan dengan demam namun tanpa adanya tandatanda infeksi intrakranial atau adanya penyebab yang jelas. (Meadow & Simon, 2005:113) Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yaitu 38 o C yang sering di jumpai pada usia anak dibawah lima tahun.

Proses perubahan suhu yang terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh “zat toksis (racun)” yang masuk kedalam tubuh.Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi)di dalam tubuh. Proses peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya serangan yangmengancam keadaan fisiologis tubuh.Proses peradangan diawali dengan masuknya “racun” kedalam tubuh kita. Contoh “racun”yang palingmudah adalah mikroorganisme penyebab sakit.Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam tubuh umumnya memiliki suatu zat toksin/racuntertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen.

Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya yakni denganmemerintahkan “tentara pertahanan tubuh” antara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit).Dengan adanya proses fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu akan mengelurkan “senjata” berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen (khususnyainterleukin 1/ IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel hipotalamus(sel penyusun hipotalamus) untuk mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya bantuanenzim fosfolipase A2.Proses selanjutnya adalah, asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu pengeluaran prostaglandin(PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat bantuan dan campur tangan dari enzim siklooksigenase (COX).

Coments are closed
Scroll to top